Oleh Aulia Rahma Soraya
Ketahuilah
bahwa apa yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan kita dahulu.
Dan apa yang kita perjuangkan saat ini akan kita nikmati hasilnya nanti. Yakini
bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia.
Saya pernah belajar akan dua hal yang bisa dijadikan prinsip dalam hidup.
Pertama, dekati Allah. Berdoa dan mintalah hanya padaNya. Meski doamu cepat
dikabulkan, ditunda atau diganti dengan yang terbaik. Yang kedua, tulislah 1000
mimpimu maka satu persatu darinya akan terwujud. Dan keduanya terjadi dalam
kehidupanku. Penantian terkabulnya sebuah doa sembari berusaha menggapai satu
persatu impian.
Saya awardee biasa, yang jauh lebih hebat dan berprestasi dari saya banyak.
Jika ditanya bagaimana saya bisa mendapat beasiswa LPDP ini maka saya akan
menjawab. Bahwa saya meyakini pada setiap diri kita memiliki power yang
berbeda dari yang lain. Dan kita harus percaya pada power kita. Percaya
diri untuk bisa meraih mimpi. Dari sungguh-sungguh belajar ketika MA,
menghantarkan saya mendapat Bidikmisi. Dengan Bidikmisi dan pengalaman yang
saya miliki dapat menghantarkan saya menjadi awardee. Dan semoga apa yang saya
raih selama ini dapat menuntun saya study Doktoral serta meraih cita-cita saya
yang lain.
Setiap tahap yang saya lalui dalam seleksi LPDP ini memiliki kesan yang
berbeda. Mulai dari input data dan upload dokumen di hari terakhir pendaftaran
disela saya bekerja. Mempelajari berbagai isu sebagai bekal LGD dan Esay On The
Spot. Hingga interview yang berjalan seperti konsultasi masa depan.
Masih terekam jelas bagaimana saya dan sembilan teman dari UIN Malang berangkat
bersama menuju GKN Surabaya pada saat itu. Bergantian latihan interview,
diskusi persiapan LGD, naik mobil bersama dari terminal Purabaya menuju
penginapan hingga sering meet up pengarahan dari lurah UIN Malang pasca
pengumuman seleksi substansi.
Saat itu kami teruji, karena Bacth 4 2016 tidak bisa intake di 2017. Paling
cepat kami akan intake di Januari 2018. Planning saya berubah. Mau ngajar,
bukan di tahun ajaran baru yang banyak lowongan pekerjaan. Mau kerja tapi tak
sesuai dengan hati. Maha Besar Allah, setelah pengumuman lolos LPDP di tanggal
9 Desember 2016, saya dan suami mendapat kado indah kedua dari Allah pada
tanggal 5 Januari 2017. Ya benar, saya hamil. Amanah indah disaat yang tepat.
Jadilah saya bahagia menanti 2018 bersama buah hati yang terus berkembang
didalam rahim saya.
Belakangan ini saya suka liat tayangan di you tube untuk menambah amunisi
saya. Seperti saat daftar LPDP, saya mendapat ide dari Tasya Journal dan film
Rudi Habibi di Habibi Ainun 2. Dan kali ini saat saya melihat tayangan Boy
William bersama Najwa Shihab dalam #nebengBoy nya. Disana Najwa Shihab said “kita
bicara soal harapan. Trus dirahim ibu itukan sel-sel yang tadinya rapuh
saling bersatu saling menguatkan. Mulai satu sel menjadi jutaan sel sampai
akhirnya menjadi bentuk manusia.dan dikasih roh. Jadi dirahim ibu itu ada yang
tadinya lemah menjadi kuat. Dan Negeri ini harusnya seperti itu. Yang lemah
dikuatkan. Yang kuat tidak semena-mena. Penggambaran Negeri seperti rahim ibu
dimana ada optimisme, ada semangat, ada doa, ada harapan, ada yang tadinya
cerai berai menjadi satu keajaiban. That’s Rahim Ibu Mean. And this country
should be seperti dirahim ibu dimana semua saling menguatkan.”
Saat mendengar dan melihat itu seperti tayang ulang saat Azqila didalam
rahim saya. Saya mengundurkan diri dari PB demi kelahiran Azqila. Saya PK 5
hari saat hamil 5 bulan dan saat itu bukan ukurannya ibu hamil yang harusnya
tidur 6-8 jam, ini hanya 2-3 jam perhari. Tidak berhenti disitu. Saya yang
tadinya plann intake Januari 2018, kami putuskan utnuk intake Agustus karena
saya harus berjuang sembuh melawan saraf kejepit yang menyerang saya pasca
melahirkan sehingga membuat saya harus dikursi roda hingga saat ini. Dan apa
yang dikatakan Najwa Shihab membuat saya melek antara perjuangan menjaga janin
dalam rahim dan menjadikan Indonesia lebih baik itu adalah 2 amanah yang harus
saya pertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
Dan semua itu perjuanganku saat ini. Entah hikmah apa dibalik perjuangan
saya ini nanti. Saya yakin bahwa semua atas kuasa Allah, kita dekat dengan
Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan kita. Seperti apa
perjuanganmu mendapat LPDP. Bagaimana hala rintangmu meraihnya. Just do it,
tanpa ngeluh, tanpa menyerah sebelum berjuang dan tanpa mengatakan bahwa itu
sulit. Don’t! Berjuanglah, yakini kita bisa dan mampu menggapai mimpi kita.
Good Luck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar