Assalamu'alaikum milenial... apa kabar semuanya, semoga sehat dan lancar segala usaha dan ibadahnya. baiklah, kali ini saya angkat bicara murni dari lubuh hati yang menurut saya perlu untuk dijadikan self reminder bagi siapapun. saya menulis pure atas nama pribadi, bukan untuk jihad, bukan untuk membela satu sis dan bukan juga untuk kepentingan politik. mungkin ini mewakili dan merangkum dari seluruh status dan komentar masyarakat Indonesia yang budiman.
pertama, kemajuan teknologi ini cepat sekali berkembang. satu dua bulan saja pasti sudah ada hal-hal yang baru disekitar kita. ada beberapa hal yang emang kudu banget kita ikuti untuk dikonsumsi ada pula yang hanya sekedar cukup tahu dan tak perlu berlomba-lomba mengikutinya. contohnya apa?
Pendidikan, apapun yang terbaru dalam dunia pendidikan, baik dari belajar mengajar, media, strategi, metode. kita harus update dan mengaplikasikannya didalam ataupun diluar kelas. karna murid berhak diajarkan sesuai dengan zaman mereka. pastinya era milinial ini udah hampir gak ada yang menggunakan kapur buat nulis dipapan tulis kan. bahkan sudah ada yang menggunakan tablet atau teknologi canggih lainnya untuk mentransfer pesan dalam pembelajaran. lalu apa yang gak usah diikuti? gadget. ya, alat canggih satu ini menurut saya ndak perlu lah diupdate tiap bulan hanya demi mengikuti gaya. mending uangnya diitabung, disedekahkan, ya kan gaes? dengan begitu pasti lebih manfaat. lagian, gadget itu kalau penggunaannya normal, dia bisa bertahan sampe 2 tahun baru doi bisa beli atau ganti yang baru. jangan sekarang beli produk A, eh bulan depan ada produk baru si B lalu dikau membelinya. mubadzir ciiiiinnn...
apa hubungannya itu semua dengan hari ini?
setelah saya telaah, ketika beredarnya pengumuman tentang kemenangan presiden oleh KPU. pusat negara ini ricuh. dan ini pertama kalinya seperti ini. sebelum-sebelumnya pemilu damai-damai saja. coblos ya coblos, contreng ya contreng. dihitung, diumumkan, dilantik beres. tapi kali ini beda. Allah maha tahu dibalik semua ini.
saya mengiyakan bahwa NU termasuk tiang Negara ini. masyarakat mayoritas kalau tidak NU ya Muhammadiyah. jamannya Gus Dur, adem ayem. apapun masalahnya pasti tentrem-tentrem aja. ndak ada yang ricuh. lain hal nya hari ini.
plis, pak Jokowi dan pak Prabowo itu punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. tidak usah saya utarakan disini kita bisa pandai menilai lah bagaimana beliau. nah kita sebagai warga kalem aja gitu lho, ndak usah ngotot. yang dukung Jokowi komen tentang pendukung Prabowo. yang dukung Prabowo juga sama aja kek gitu. kapan akurnya kalau begitu terus? saya juga ndak ngerti hal-hal seperti itu jadi berimbas ke kami yang duduk manis nonton kalian. facebook, whatsapp, instagram, di downkan. untuk browsing dan komunikasi penting jadi terhambat. padahal pengguna sosmed itu gak semuanya ngurusin politik.
banyak warga yang menjalankan kewajibannya sebagai warga yang baik. dan mereka juga bertanggung jawab atas keluaraga dan pendidikannya. jadi tolong, lebih melihat kelapangan bukan hanya sekedar mengambil kebijakan. sebagai warga juga kita harus pandai mengolah hati dan fikiran. jangan mudah terprofokasi dan jangan mudah ikut-ikutan. berprinsiplah dengan pedoman-pedoman hidup yang positif, tentunya mengutamakan norma agama islam yang hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar