Minggu, 04 November 2018

Terhadap Apa Yang Kita Perjuangkan, Pasti Akan Kita Dapatkan


Oleh Aulia Rahma Soraya

Ketahuilah bahwa apa yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan kita dahulu. Dan apa yang kita perjuangkan saat ini akan kita nikmati hasilnya nanti. Yakini bahwa tak ada perjuangan yang sia-sia.
Saya pernah belajar akan dua hal yang bisa dijadikan prinsip dalam hidup. Pertama, dekati Allah. Berdoa dan mintalah hanya padaNya. Meski doamu cepat dikabulkan, ditunda atau diganti dengan yang terbaik. Yang kedua, tulislah 1000 mimpimu maka satu persatu darinya akan terwujud. Dan keduanya terjadi dalam kehidupanku. Penantian terkabulnya sebuah doa sembari berusaha menggapai satu persatu impian.
Saya awardee biasa, yang jauh lebih hebat dan berprestasi dari saya banyak. Jika ditanya bagaimana saya bisa mendapat beasiswa LPDP ini maka saya akan menjawab. Bahwa saya meyakini pada setiap diri kita memiliki power yang berbeda dari yang lain. Dan kita harus percaya pada power kita. Percaya diri untuk bisa meraih mimpi. Dari sungguh-sungguh belajar ketika MA, menghantarkan saya mendapat Bidikmisi. Dengan Bidikmisi dan pengalaman yang saya miliki dapat menghantarkan saya menjadi awardee. Dan semoga apa yang saya raih selama ini dapat menuntun saya study Doktoral serta meraih cita-cita saya yang lain.

Setiap tahap yang saya lalui dalam seleksi LPDP ini memiliki kesan yang berbeda. Mulai dari input data dan upload dokumen di hari terakhir pendaftaran disela saya bekerja. Mempelajari berbagai isu sebagai bekal LGD dan Esay On The Spot. Hingga interview yang berjalan seperti konsultasi masa depan. Masih terekam jelas bagaimana saya dan sembilan teman dari UIN Malang berangkat bersama menuju GKN Surabaya pada saat itu. Bergantian latihan interview, diskusi persiapan LGD, naik mobil bersama dari terminal Purabaya menuju penginapan hingga sering meet up pengarahan dari lurah UIN Malang pasca pengumuman seleksi substansi.
Saat itu kami teruji, karena Bacth 4 2016 tidak bisa intake di 2017. Paling cepat kami akan intake di Januari 2018. Planning saya berubah. Mau ngajar, bukan di tahun ajaran baru yang banyak lowongan pekerjaan. Mau kerja tapi tak sesuai dengan hati. Maha Besar Allah, setelah pengumuman lolos LPDP di tanggal 9 Desember 2016, saya dan suami mendapat kado indah kedua dari Allah pada tanggal 5 Januari 2017. Ya benar, saya hamil. Amanah indah disaat yang tepat. Jadilah saya bahagia menanti 2018 bersama buah hati yang terus berkembang didalam rahim saya.
Belakangan ini saya suka liat tayangan di you tube untuk menambah amunisi saya. Seperti saat daftar LPDP, saya mendapat ide dari Tasya Journal dan film Rudi Habibi di Habibi Ainun 2. Dan kali ini saat saya melihat tayangan Boy William bersama Najwa Shihab dalam #nebengBoy nya. Disana Najwa Shihab said “kita bicara soal harapan. Trus dirahim ibu itukan sel-sel yang tadinya rapuh saling bersatu saling menguatkan. Mulai satu sel menjadi jutaan sel sampai akhirnya menjadi bentuk manusia.dan dikasih roh. Jadi dirahim ibu itu ada yang tadinya lemah menjadi kuat. Dan Negeri ini harusnya seperti itu. Yang lemah dikuatkan. Yang kuat tidak semena-mena. Penggambaran Negeri seperti rahim ibu dimana ada optimisme, ada semangat, ada doa, ada harapan, ada yang tadinya cerai berai menjadi satu keajaiban. That’s Rahim Ibu Mean. And this country should be seperti dirahim ibu dimana semua saling menguatkan.”
Saat mendengar dan melihat itu seperti tayang ulang saat Azqila didalam rahim saya. Saya mengundurkan diri dari PB demi kelahiran Azqila. Saya PK 5 hari saat hamil 5 bulan dan saat itu bukan ukurannya ibu hamil yang harusnya tidur 6-8 jam, ini hanya 2-3 jam perhari. Tidak berhenti disitu. Saya yang tadinya plann intake Januari 2018, kami putuskan utnuk intake Agustus karena saya harus berjuang sembuh melawan saraf kejepit yang menyerang saya pasca melahirkan sehingga membuat saya harus dikursi roda hingga saat ini. Dan apa yang dikatakan Najwa Shihab membuat saya melek antara perjuangan menjaga janin dalam rahim dan menjadikan Indonesia lebih baik itu adalah 2 amanah yang harus saya pertanggung jawabkan dunia dan akhirat.
Dan semua itu perjuanganku saat ini. Entah hikmah apa dibalik perjuangan saya ini nanti. Saya yakin bahwa semua atas kuasa Allah, kita dekat dengan Allah, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan perjuangan kita. Seperti apa perjuanganmu mendapat LPDP. Bagaimana hala rintangmu meraihnya. Just do it, tanpa ngeluh, tanpa menyerah sebelum berjuang dan tanpa mengatakan bahwa itu sulit. Don’t! Berjuanglah, yakini kita bisa dan mampu menggapai mimpi kita. Good Luck

Tidak ada komentar:

Posting Komentar