Senin, 23 Mei 2016

Hikmah Sebuah Penyesalan

      Assalamualaikum
            Dear kehidupan, terutama keimanan dalam hati setiap insan.
            Tak masalah bagiku dihujani cacian, dihantam hinaan, diacungi keburukan, bahkan dibantai dengan kebencian. Asal tidak di bakar dengan api sosial yang melumpuhkanku untuk menapak, asal tidak dibanjiri luapan dengki yang menenggelamkanku pada kesendirian, membekukan setiap gerak ku, bahkan mencekik waktu ku. Tak ku dapati nafasku, tak kudapati gayaku, kedipan matapun tak dapat ku lakukan. Aku terbelalak akan dosa-dosa yang aku berbuat.

            Lalu aku bertemu insan yang bijak, mengarahkanku untuk bertaubat, diberinya fondasi yang kokoh untuk menguatkan kehidupanku dunia akhirat, dibekalinya perbaikan dalam solatku, mengembalikan diriku dengan Al-Qur’an, dan menghidupkan keimananku dengan bersolawat. Jika sudah sebijak itu ia menuntunku, lantas apa yang membuatku menjauh darinya? Tak ada alas an untuk meninggalkannya. Bahkan ia berani menjamin surga bagiku dengan tuntunan yang diberinya. Dalam sisi keislamanku, jaminan masuk surga lebih indah dibandingkan kekayaan dunia. Meski di dunia, memiliki harta terbesar dipandang sebagai orang hebat.
            Pada persimpangan aku dihadapkan. Pada kepastian aku ditetapkan. Persimpangan yang harus ku pilih arah yang sesuai dengan kehendakNya, pada yang diridhoi hidupku dimulai. Ikatan suci yang sebentar lagi ku sandang, semoga menjadi jembatan ibadahku, menghapus dosaku bersujud bersamamu yang diridhoi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar