Senin, 01 Desember 2014

Ceritaku di Malang



Assalamu’alaikum..
Senja hari ini, Rabu, 26 November 2014. Kurang lebih dua tahun yang lalu untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di Kota bunga ini untuk melanjutkan studyku di Universitas yang tergolong bermetamorfosis cepat. Apa lagi sekarang terakreditasi A. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab termasuk Jurusan favoris di kampusku ini apa lagi untuk tingkat masternya. Banyak yang mengatakan S2 Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim adalah jurusan Pendidikan Bahasa Arab terbaik di Indonesia untuk saat ini. S3-nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
            Meski dikalangan masyarakat UIN Maliki malang berlum terkenal baik sebagaimana para pejabat, petinggi perguruan tinggi Indonesia dan setingkat mahasiswa PTAIN. Aku cukup bangga bisa belajar di sini. Perlu menguras keringat bertahun-tahun untuk akhirnya bisa menjadi mahasiswa UIN Malang. Setiap malamku bergelut dengan lembaran semua mata pelajaranku di bangku MA. Alhamdulillah, beasiswa bidikmisi pun ku dapat, untuk meringankan biaya kuliahku. Proses cukup singkat meski butuh menghabiskan secangkir kopi untuk menemaniku bercerita tentang perjalananku. Sangat berusaha dalam segi apapun, dulu. Kelas XI saja rasanya sudah ingin kuliah. Maklumlah belajarku di Gontor Putri 1 tak semulus teman-temanku yang sekarangpun sudah banyak yang menyandang sarjana. Sedangkan aku? Aulia Rahma Soraya masih duduk manis di Semester 5. Oh Tuhan, beginikah aku? Sesungguhnya ada yang sedikit aku sesalkan. Mengapa setelah usaha kerasku untuk bisa masuk disini dan duduk di jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang menurutku akan menjadi jembatanku untuk lebih dekat denganNya dan meraih suksesku atas kecilnya cita-citaku justru aku lengah dan memilih untuk kuliah sekedarnya. Tidak, harusnya aku tidak seperti ini.