Assalamu’alaikum..
Senja hari ini, Rabu, 26 November 2014. Kurang lebih dua tahun yang
lalu untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki di Kota bunga ini untuk
melanjutkan studyku di Universitas yang tergolong bermetamorfosis cepat. Apa
lagi sekarang terakreditasi A. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab termasuk Jurusan favoris
di kampusku ini apa lagi untuk tingkat masternya. Banyak yang mengatakan S2
Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim adalah jurusan Pendidikan
Bahasa Arab terbaik di Indonesia untuk saat ini. S3-nya di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Meski dikalangan masyarakat UIN
Maliki malang berlum terkenal baik sebagaimana para pejabat, petinggi perguruan
tinggi Indonesia dan setingkat mahasiswa PTAIN. Aku cukup bangga bisa belajar
di sini. Perlu menguras keringat bertahun-tahun untuk akhirnya bisa menjadi
mahasiswa UIN Malang. Setiap malamku bergelut dengan lembaran semua mata
pelajaranku di bangku MA. Alhamdulillah, beasiswa bidikmisi pun ku dapat, untuk
meringankan biaya kuliahku. Proses cukup singkat meski butuh menghabiskan
secangkir kopi untuk menemaniku bercerita tentang perjalananku. Sangat berusaha
dalam segi apapun, dulu. Kelas XI saja rasanya sudah ingin kuliah. Maklumlah
belajarku di Gontor Putri 1 tak semulus teman-temanku yang sekarangpun sudah
banyak yang menyandang sarjana. Sedangkan aku? Aulia Rahma Soraya masih duduk
manis di Semester 5. Oh Tuhan, beginikah aku? Sesungguhnya ada yang sedikit aku
sesalkan. Mengapa setelah usaha kerasku untuk bisa masuk disini dan duduk di
jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang menurutku akan menjadi jembatanku untuk
lebih dekat denganNya dan meraih suksesku atas kecilnya cita-citaku justru aku
lengah dan memilih untuk kuliah sekedarnya. Tidak, harusnya aku tidak seperti
ini.